Celaan Atas Bacaan Orang-Orang Yang Lalai Membaca Al-Qur'an



Anas Bin Malik Berkata: “Banyak orang yang membaca AL-Qur’an, tetapi Al-Qur’an melaknatnya”.
Abu Sulaiman Ad-Daarani Berkata, “Malaikat Zabaniyah lebih cepat menghukum penghafal Al-Qur’an yang mendurhakai Allah Ta’ala daripada penyembah berhala ketika mereka mendurhakai Allah sesudah membaca Al-Qur’an”.

Telah disebutkan dalam Taurat:
Hai hamba-Ku, tidakkah engkau merasa malu terhadap-Ku ketika engkau menerima surat dari saudaramu, di saat engkau berada di jalan sambil berjalan, lalu engkau menyimpang dari jalanmu,lalu duduk untuk membacanya.

Maka engkau membaca dan merenungkannya huruf demi huruf hingga tak ada yang tertinggal satu pun. Ini kitab Aku turunkan kepadamu supaya engkau periksa. Betapa banyak perkataan yang Aku jelaskan dan betapa banyak kalimat yang Aku ulangi bagimu supaya engkau renungkan panjang dan lebarnya, kemudian engkau berpaling darinya.

Hai hamba-Ku, apakah Aku lebih remeh bagimu dari seorang saudaramu. Saudaramu menceritakan sebuah kisah kepadamu, lalu engkau memperhatikannya dengan seksama dan mendengarkannya dengan sepenuh hatimu.

Jika seseorang berbicara denganmu atau terganggu oleh seseorang dari mendengarkan ceritanya, maka engkau isyaratkan kepadanya agar berhenti.

Inilah Aku datang kepadamu dan bercerita kepadamu, tetapi engkau berpaling dengan hatimu dari Aku. Apakah engkau menganggap Aku lebih remeh disisi-Mu daripada salah seorang saudaramu? Maha Tinggi Allah setinggi-tingginya dari anggapan itu.”

PASAL I

Sebaiknya, seseorang dalam keadaan berwudhu dan bersikap sopan berdiri atau duduk. Yang paling utama adalah membacanya di waktu shalat sambil berdiri.

Rosulullah Saw. Bersabda’ “ Barang siapa yang membacaAl-Qur’an kurang dari tiga ayat, ia tidak akan memahaminya.”

Para ulama tidak suka mengkhatamkan AL-Qur’an dalam setiap malam. Barangkali menghatamkan Al-Qur,an setiap minggu adalah lebih mendekati dan tartil dalam membaca Al-Qur,an.

Rasulullah Saw. Bersabda: “Sesungguhnya Al-Qur’an ini turun dengan kesedihan, maka apabila kamu membacanya, usahakanlah untuk bersedih”.

Pembaca Al-Qur’an seharusnya memperhatikan hak ayat As-Sajadah,lalu bersujud, baik ia mendengarnya dari orang lain atau membacanya sendiri bilamana dalam keadaan berwudhu. Dalam Al-Qur,an terdapat 14 sajdah; pada surat Al-Hajj terdapat dua sajdah, sedang didalam surah Shaad tidak terdapat sajdah.

PASAL II

Membaca AL-Qur’an hendaknya dengan pengagungan dan renungan, karena Allah Ta’ala Maha Lembut kepada makhluk-Nya dalam menurunkan Al-Qur’an dari Arsy keagungan-Nya kepada pemahaman makhluk-Nya.

Bagaimana mungkin sifat itu menjadi terang bagi mereka dalam bentuk huruf dan suara? Seandainya tidak samar hakikat keindahan kalam-Nya dengan berbagai huruf, niscaya Arsy tidak tetap untuk mendengarkan Kalam; dan niscaya hancurlah segala sesuatu diantara keduanya karena keagungan kekuasaan-Nya dan kemuliaan cahaya-Nya.

Kalau saja Allah tidak menguatkan Musa a.s, niscaya beliau tidak sanggup mendengar Kalam Allah; sebagaimana gunung tidak sanggup menahan munculnya cahaya Allah sehingga hancur. Pembaca Al-Qur’an seyogyanya mengagungkan Allah di dalam hatinya di waktu membacanya, seakan-akan Allah berbicara kepadanya dengan kalam itu.

Rasulullah Saw. Bersabda, “ Al-Qur’an mempunyai zhahir dan bathin dan satu tujuan”.

Ali karramallahu wajhah berkata, “Kalau aku mau, niscaya aku muati 70 ekor unta dengan tafsir AL-Fatihah”. Maka jelaslah bahwa rahasia-rahasia Al-Qur’an tidak habis dan keajaiban-keajaibannya tidak terhitung”.

Hal itu sesuai dengan kesucian hati dan menunjukkan bahwa tafsir bukanlah didengar dan dinukil seperti penurunan wahyu. Nabi Saw. Bersabda untuk Ibnu Abbas ra, “ Ya Allah, pahamkanlah dia tentang agama dan ajarilah dia takwil (tafsir)”.

Allah Ta’ala berfirman:
“Niscaya ia pun diketahui oleh orang-orang yang memahami isinya dari mereka” (QS. An-Nisa’: 83).

Dengan adanya Istinbat oleh ahli ilmu, maka hal itu menunjukkan bahwa tafsir itu tidak sekadar mendengar. Wallahu a’alam.
Pahamilah, niscaya engkau akan mendapat keuntungan. Wallahu a’alam.


Related Posts

Subscribe Our Newsletter