Pertanyaan:
Assalamualaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh. Apa (benar) arti
dalam satu ayat, man fil-ardh” itu jelas manusia, dan “man fis-sama’”
itu manusia langit atau malaikat? Wassalam.
Jawaban:
Dalam hadis disebutkan, “orang-orang yang penyayang itu
disayangi oleh Allah Yang Maha Penyayang. Sayangilah apa yang ada di Bumi (man
fil-ardh), maka kamu akan disayangi oleh apa yang ada di
langit (man fis-sama’)”. (HR at-Tirmidzi)
Menurut penjelasan dalam kitab Tuhfatul-Ahwadzi
Syarh jámi’ut Tirmidzi (Juz 6 hlm 51), bahwa yang dimaksud dengan “man” dalam
lafal “man fil-ardh” pada hadis diatas adalah jami’u ashnáfil-khalq (semua
jenis makhluk), bukan hanya manusia.
Dan yang dimaksud “man fis-sama’”
adalah Allah SWT atau Dzat yang mengusai langit. Sedangkan menurut pendapat
lain (qíl) adalah malaikat, dikarenakan malaikat memintakan ampunan
untuk orang-orang yang beriman, sebagaimana firman Allah SWT dalam al-Qur’an
yang artinya:
“(Malaikat-malaikat) yang
memikul ‘Arsy dan malaikat yang ada di sekelilingnya (man haulah) bertasbih
memuji Tuhannya dan mereka beriaman kepada-Nya serta memintakan ampunan bagi
orang-orang yang beriman.” (QS al-Mu’min [40]:7).
Sedangkan dalam surat Al-Haj ayat
18 Allah SWT berfirman yang artinya:
“Apakah kau tidak mengetahui,
bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit (man fis-samáwát), apa yang
ada di bumi (man fil-ardh), matahari, bulan, bintang-bintang, gunung-gunung,
pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata, dan sebagian besar dari manusia?”
(QS al-Haj [22]:18).
Maka maksud dari lafal “man”
dalam ayat ini sudah maklum.
Source:
- Pertanyaan diatas ditanyakan oleh saudara Anonymous dan
dijawab langsung oleh KH. A. Nawawi Abdul Djalil, Pengasuh Pondok Pesantren
Sidogiri.