Antara HTTP Injector VS V2RayNG, Mana Yang Lebih Bagus Tingkat Kecepatan Internetnya

Disini kami akan membuatkan perbandingan mengenai kecepatan internet gratisan menggunakan V2Ray dari Plugin HTTP Injector dan aplikasi V2RayNG.

V2RayNG sendiri sama halnya dengan aplikasi NapsternetV, dimana kedua aplikasi tersebut sama-sama support terhadap akun tunnel V2Ray. Hanya saja keberadaan V2rayNG ini dikalangan pemburu internet gratisan (mayoritas) masih belum banyak yang menggunakannya layaknya Napsternet.

Hal yang menyebabkan V2RayNG kalah pamor sama Napsternet kemungkinan besar karena pada aplikasi V2RayNG sendiri tidak di dukung dengan pembuatan confignya yang secara matang. Disana hanya support pada pembuatan config mentahnya saja.

Sehingga pengguna ketika ingin membagikan Config buatannya Ia harus mensharenya versi mentahnya saja yang notabene bug dan akun V2Raynya akan kelihatan oleh orang lain.

Jadi alternatifnya biar config internet gratisan yang dibuatnya tersebut bisa dibagikan ke orang lain secara terbungkus (terkunci), maka mau tidak mau Ia harus menggunakan Napsternet sebagai alat pengekspor confignya. Karena disana keduanya sama-sama di dukung, entah itu config mentahnya maupun config yang sudah terbungkus (terkunci).

Oke kita kembali ke topik.

Disini Saya membuat perbandingan sesuai dengan pengalaman pribadi saja dan tidak bisa dijadikan hak paten bahwa salah satu aplikasi yang dimaksud nantinya lebih bagus dari aplikasi yang satunya lagi.

Karena cepat atau tidaknya koneksi internet itu bukan hanya dipengaruhi oleh keadaan cuaca dan lokasinya (TKP) saja melainkan juga dipengaruhi oleh performa ponsel yang bersangkutan. Selain dari itu, jenis jaringan yang diusung didalam perangkat juga menjadi acuan yang tidak bisa pisahkan.

Lah memangnya jaringan internet itu ada tingkatan (jenis)nya? Ya iya! Tiap-tiap perangkat mempunyai jenis jaringan yang tidak sama antara smartphone yang satu dengan yang lainnya.

Sebagai contoh misalnya pihak pabrik melengkapi jenis jaringan pada ponsel A dengan tipe LTE Cat 2 sedangkan di ponsel B dilengkapi dengan jenis jaringan LTE Cat 6. 

Maka secara Matematis meski keduanya sama-sama menggunakan jaringan 4G kecepatan internetnya dari perangkat B jauh lebih wus (tinggi) dibandingkan dengan yang ada di ponsel A. Karena kecepatan download dan upload dari ponsel A hanya berada dikisaran 51 Mbps dan 25.5 Mbps. Sedangkan untuk ponsel B mempunyai kecepatan internet 301 Mbps untuk download dan 51 Mbps untuk upload. 

Untuk lebih jelasnya tentang jenis jaringan ini, bisa kalian baca pada artikel sebelumnya Cara Mengetahui Jenis Jaringan 4G Android Yang Mempunyai Kecepatan Tinggi Atau Lemot

Perbandingan Speed Plugin V2Ray HTTP Injector vs V2RayNG.

Ketika Saya melakukan percobaan di kedua aplikasi yang dimaksud dengan menggunakan bug yang sama dan akun V2Ray beserta pengaturan yang sama pula, maka hasilnya adalah kecepatan dari V2RayNG jauh lebih tinggi dibandingkan speed dari HTTP Injector. Baik itu dari segi nonton streaming maupun dari segi download.

Misalnya kalau Saya mendownload file gajah menggunakan HTTP Injector, maka kecepatan maksimalnya hanya mentok di angka 5 hingga 7 Mbps. Sedangkan di Aplikasi V2RayNg bisa nyampek pada angka 9-12 Mbps. Itu artinya dari segi speed HTTP Injector masih kalah bagus dari V2RayNG.

Selain dari itu, dari segi lamanya konektivitas yang tersambung/terhubung, V2RayNG juga di unggulkan. Karena ketika aplikasi dalam keadaan konek, maka status internet tetap berjalan dengan stabil tanpa mengalami bengong.

Beda halnya dengan Plugin V2Ray yang tertanam di HTTP Injector, tidak sampai beberapa menit saja internetnya sudah bengong. Apalagi sampai layar ponselnya tidak menyala, wah itu jangan harap setelah layar HP-nya dihidupkan kembali internetnya akan berjalan seperti semula. 

Tidak! Dalam kondisi seperti ini HTTP Injector sudah tidak bisa mengakses internet lagi alias bengong. Jadi untuk melanjutkannya, pengguna harus mengkonekkannya kembali.

Menurut Saya pribadi sebenarnya dari segi speed, HTTP Injector ini kecepatan internetnya masih kurang maksimal. Baik itu dari segi fitur V2Ray sendiri maupun dari segi SSH dan SSL/TLS.

Dari segi V2Ray tentu kalah cepat sama aplikasi V2RayNG dan Napsternet. Sedangkan dari akun SSH dan SSL/TLS speednya juga kalah sama aplikasi KPN Tunnel.

Cuma pertanyaannya sekarang kenapa mayoritas dari para sahabat gretongan membagikan config internet gratisnya menggunakan HTTP Injector? Kenapa tidak menggunakan aplikasi lain yang jelas-jelas kecepatan internetnya jauh lebih tinggi daripada HI itu sendiri? 

Dalam konteks ini Yang dimaksud aplikasi lain tentu adalah KPN Tunnel Revolution dan V2rayNG.

Kalau menurut Saya untuk menjawab pertanyaan diatas adalah karena di HTTP Injector keamanannya lebih terjaga dibandingkan dengan aplikasi-aplikasi gretongan yang lain.

Config yang dikunci yang berasal dari HTTP Injector itu tingkat keamanannya sangat sulit untuk di Sniff. Hanya segelintir orang saja yang bisa membongkar rahasia dibalik Config yang terkunci tersebut.

Sedangkan config yang berasal dari aplikasi lain tingkat keamanannya tidaklah begitu kuat. Sehingga pengguna lain jika ingin mengintip isi confignya dapat melakukannya dengan sangat mudah.

Bahkan saking gampangnya, para sahabat gretongan yang masih newbie saja juga bisa melakukannya. Yang terpenting disini adalah smartphone Android yang digunakannya dalam keadaan di Root. Kalau tidak, ya mungkin tingkat keberhasilannya dibawah 10%. Bahkan bisa jadi tidak bisa sama sekali.

Kesimpulan.
Dari segi speed, kecepatan internet dari V2RayNG lebih bagus dibandingkan dengan aplikasi HTTP Injector. Jadi kalau kita ingin mengakses internet gratisannya hanya sebatas lingkup pribadi dan orang-orang terdekat saja, maka Saya merekomendasikan kepada kalian semua untuk menggunakan aplikasi V2RayNG sebagai alat penginjeknya. 


Related Posts

Subscribe Our Newsletter